Jumat, 15 April 2011

DUNIA = KESENANGAN SEMU YANG AMAT PAYAH

Sebuah konsep dan pengetahuan yang sangat penting yang seharusnya kita semua umat muslim memahaminya dengan baik:

-------------------------------------------------
Orang kaya merasa takut jika kekayaannya hilang, seorang ayah takut jika anak-anaknya tertimpa berbagai malapetaka dan bencana, pemilik rumah takut adanya pencuri, orang yang sehat takut jatuh sakit, dan orang yang sakit takut mati. Mereka SELALU DIHANTUI KETAKUTAN ke mana pun mereka pergi. Setiap kali harta 'bertambah' banyak, 'bertambah banyak pula' rasa takut dan khawatir.

Berbagai bentuk kesenangan dunia telah banyak tersedia bagi para pemiliknya. Namun, berbagai kesenangan itu TERCAMPUR dengan berbagai hal yang 'menakutkan'. Ketika kesenangan yang satu menyebabkan kanker, kesenangan yang lain justru menaikkan kolesterol. Ada juga kesenangan yang menyebabkan penikmatnya mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi), bahkan ada yang menyebabkan terjangkit penyakit AIDS, Syphilis, dan Herpes.

Berbagai jalan menuju kesenangan juga telah banyak tersedia bagi penikmatnya, tapi banyak bersenang-senang justru menyebabkan KEBOSANAN, mengantarkan kepada kegemukan dan pengangguran serta mendatangkan berbagai penyakit.

Dan yang PASTI, setiap bentuk dari sekian bentuk kenikmatan di dunia, PASTI mempunyai batas akhir yang disebut dengan 'batas kekenyangan'. Jika setelah itu ditambah lagi akan dikategorikan sebagai sesuatu yang sia-sia dan tidak bermanfaat, dan memberikan kemudharatan.

Dunia ini hanyalah kenikmatan yang mengandung "kesedihan dan kesusahan, serta ketakutan dan kegelisahan".

(ditulis dari buku Al-Istitsmaar Al-Amtsal wa 'Awaa'iduhu yang telah diterjemahkan ke dalam buku RUMUS MASUK SURGA - Cara Cerdas Memilih Amal Untuk Hasil Optimal, hlm. 156-157 serta hlm. 226)
-------------------------------------------------

Resume: Dua hal pokok: PERTAMA, kesenangan dunia ada 'batasnya'. Jika melebihi itu artinya menjadi kesusahan. KEDUA, kenikmatan yang "belum mencapai batas" pun tercampur dengan "kepahitan, kesedihan, dan kesusahan, serta ketakutan dan kegelisahan". Ini artinya kesenangan semu yang amat payah.

Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya (Q.S. Ali Imran: 185).

Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kenikmatan yang menipu [kesenangan yang palsu] (Q.S. Al-Hadiid: 20).

Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya (Q.S. Al-Israa': 21).

Maka ambillah ia sebagai pelajaran, wahai orang mu’min.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar