Minggu, 26 Februari 2012

LILIN HARAPAN

Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka

Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”

Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”

Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:”Aku adalah Cinta” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.”

“Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”

Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.

Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

” Akulah H A R A P A N “

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah H A R A P A N.
yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!

Source: http://www.yauhui.net/lilin-harapan/


related posting:
1. UJIAN SESUNGGUHNYA YANG 'DIREMEHKAN'
2. INILAH FAKTA MASA KINI!


Maka nyalakanlah harapan itu untuk memperbaiki diri dan terus berubah ke arah yang lebih baik....

Sabtu, 18 Februari 2012

INILAH FAKTA MASA KINI!

-------------------------------------------------
Apa yang akan kita katakan kepada orang yang ingin pergi dari Mekkah ke Madinah dengan mengumpulkan seluruh harta bendanya, mengendarai mobilnya dan menuju Madinah dengan niat ingin "menetap" di sana. Tetapi, sebelum sampai di tempat tujuan ia berhenti di perkampungan yang berdekatan. Di tempat tersebut, ia mengumpulkan harta dan membeli material-material bangunan yng diperlukan, seperti batu bata dan besi, lalu mulai membangun rumah, menghias, dan mengisi rumah dengan perabotan. Adapun ketika ia ditanya tentang tujuan awalnya, ia menjawab, "Madinah, tetapi aku berniat beristirahat sebentar di sini." TENTU, orang ini akan dianggap GILA dan KURANG WARAS pikirannya oleh seluruh manusia.

Jangan heran dengan hal ini! Sekarang banyak manusia, baik orang-orang 'jenius', ahli pikir, maupun pemimpin mereka mengerjakan perbuatan ini, kecuali orang yang dirahmati Rabb-nya.

Dengan harta, tenaga, dan waktu yang dimilikinya, mereka telah berjalan dalam jangka waktu yang sebentar dan menuju sejengkal tanah dalam jalan kehidupan yang panjang. Mereka tinggal di sana dalam waktu yang SEBENTAR dan MENINGGALKAN apa yang akan mereka diami untuk 'selama-lamanya'.

(ditulis dari buku RUMUS MASUK SURGA - Cara Cerdas Memilih Amal Untuk Hasil Optimal, hlm.137)
-------------------------------------------------


(sebagai sebuah perumpamaan untuk menanamkan kembali tentang tujuan awal penciptaan manusia dan bahwa hidup adalah sebuah perjalanan untuk menuju tujuan kehidupan kekal yang sesungguhnya)

Sabtu, 11 Februari 2012

UJIAN SESUNGGUHNYA YANG ‘DIREMEHKAN’!

-------------------------------------------------
Namun, alangkah mengherankan keadaan kita. Mereka berusaha rajin masuk kuliah serta mengerjakan tugas-tugas dan makalah agar menjamin kelulusannya di dunia, sementara untuk ujian yang paling besar (ujian akhirat), mereka merasa puas dengan batas minimal dan berani mengambil resiko. Ujian dunia bisa dususul di waktu-waktu mendatang. Namun, untuk ujian akhirat, bukankah tak ada kesempatan dua kali untuk perbaikan nilai setelah tampak hasilnya?

Karena itu, selayaknya kita bersungguh-sungguh dan bekerja keras demi akhirat. Allah berfirman:

“Supaya jangan ada orang yang mengatakan: "AMAT BESAR PENYESALANKU ATAS KELALAIANKU dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah ), atau supaya jangan ada yang berkata: 'Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa', atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab, 'Kalau SEKIRANYA AKU DAPAT KEMBALI (KE DUNIA), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik'.” (Q.S. Az-Zumar: 56-58)

Oleh karena itu, hendaknya kita waspada dari kelalaian kita dan TERBANGUN dari tidur kita sebelum berlalunya waktu dan didahului oleh orang yang mendahului masuk surga. Adapun orang yang tersisa hanyalah orang yang memandang dengan penuh penyesalan.

(ditulis dari buku RUMUS MASUK SURGA - Cara Cerdas Memilih Amal Untuk Hasil Optimal, hlm.61-62 & 158)
-------------------------------------------------

Jangan sampai nanti ada di antara kita termasuk orang yang mengatakan seperti ini:

Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku KEMBALIKANLAH aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. SEKALI-KALI TIDAK! ...” [Q.S. Al Mu'minuun 99-100]


(untuk menguatkan pandangan dalam rangka perubahan dan istiqomah)