Selasa, 25 September 2012

RAHASIA BESAR BESI, SAINS, & Al-QURAN (Bagian 1; Prolog)

-mari kita pelajari sejenak salah satu terapan ilmu sains dalam Islam-


Berapa kali lipatkah iman Anda naik ketika mendengar kata “besi”?

Memang aneh tampaknya, dalam pelajaran teologi (keagamaan/ketuhanan), nama salah satu elemen kimia dalam tabel periodik, yaitu besi (Fe = ferrum, basa Jawa: ‘wesi’, basa Inggris: iron) bisa menjadi salah satu judul surat dalam kitab suci Al-Quran. Lalu, mengapa besi dijadikan salah satu nama surat dalam Al-Quran? Bukankah emas, misalnya, lebih berharga?

"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami CIPTAKAN/TURUNKAN BESI yang padanya terdapat KEKUATAN YANG HEBAT dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa." (Al-Hadiid 57: 25).

Banyak penafsir menafsirkan ‘wa anzalnal-hadiida’ dengan "Kami ciptakan besi", (Terjemah Al-Quran, Al-Quran Digital [e-book], sekaligus Al-Quran yang beredar di Indonesia, termasuk yang penulis miliki pun diartikan begitu). Sekarang cobalah buka Al-Quran Anda? PADAHAL secara intrinksik seharusnya. "Kami turunkan besi", sebagaimana terjemahan "Kami turun¬kan bersama mereka Al-Kitab dan mizan (keadilan, keseimbangan, keselarasan, kesepadanan)". Mengapa demikian? Karena dalam bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi diturunkan dari langit? Apakah dijatuhkan begitu saja?

PERTAMA, sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat yang tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri. Profesor Armstrong dari NASA atau Mohamed Asadi berpandangan bahwa "memang besi diturunkan dari langit". Besi diturunkan secara intrinsik dari langit melalui meteorit pada “awal terbentuknya bumi”.

Energi sistem tata surya kita tidak cukup untuk memproduksi elemen besi. Suhu inti matahari sekitar 15 juta derajat Celcius dengan suhu permukaan sekitar 6 juta derajat Celcius. Proses fusi nuklir pada inti Matahari pun TIDAK pernah menghasilkan unsur berat TERMASUK BESI, tapi hanya menghasilkan Helium dan beberapa unsur ringan lain yang urutannya berada setelah He.

Lantas, dari mana asal besi yang di bumi jumlahnya mencapai 1/3 massa bumi??? Persebaran besi pada TUJUH lapis bumi adalah pada lapisan inti dalam ada 90% besi, pada lapisan berikutnya juga 90% besi dalam bentuk cair. Pada lapisan-lapisan berikutnya semakin menipis dan lapisan terluar (kerak bumi) hanya mengandung 5,6% besi.

Perkiraan paling baik, energi yang dibutuhkan adalah empat kali energi sistem matahari kita, jadi besi hanya dapat dihasilkan oleh suatu bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, dengan suhu ratusan juta derajat Celsius. Kemudian “meledak dahsyat” sebagai “nova atau supernova”, dan hasilnya menyebar di angkasa sebagai meteorit yang mengandung besi, melayang di angkasa sampai tertarik oleh gravitasi bumi, di awal terbentuknya bumi miliaran tahun yang lalu.

KEDUA, dalam surat tersebut, besi akan "memberikan kekuatan yang hebat". SELAIN sebagai alat dan senjata yang hebat, juga bahwa sabuk radiasi bumi yang membentuk energi tinggi, terdiri dari besi dan nikel, mengelilingi ribuan kilometer di alas bumi, diberi nama Sabuk Van Allen. Sabuk ini melindungi bumi dan isinya dari ledakan dahsyat energi matahari yang terjadi setiap 11 tahun sekali yang disebut solar flares. Ledakan dahsyat ini bila tidak ditahan di angkasa dapat meluluh-lantakkan semua kehidupan di bumi, dengan kekuatan setara 100 juta bom atom Hiroshima. Perlindungan juga didapatkan dari serangan badai kosmis yang membahayakan umat manusia. Bagaimana sabuk perisai ini terbentuk? Sabuk ini terbentuk dari inti bumi yang besar, yaitu terdiri dari besi dan nikel. Keduanya membentuk medan magnet yang besar, yang tidak dimiliki oleh planet lain, kecuali planet Merkurius, dengan radiasi yang lebih lemah. Inti besi dan nikel "melindungi makhluk bumi" berupa perisai elektromagnetik dengan "kekuatan yang hebat".

KETIGA, tinjauan lain ‘kekuatan yang hebat’: Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut.

Kemudian mereka bertanya, 'Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?'.

Allah menjawab, ' Ada , yaitu besi'....”


KEEMPAT, seandainya tidak ada besi, bumi tidak akan memiliki medan magnet untuk menahan gas dan air. Jika tidak diturunkan dari langit, niscaya tidak ada kehidupan di bumi. Sebab, besi berperan penting dalam pembentukan Haemoglobin pada darah manusia dan hewan, pun dalam pembentukan klorofil pada tumbuhan. Tanpa Hb ataupun klorofil, semuanya akan mati.

Dan yang paling menggetarkan hati adalah, ilmu-ilmu kimia modern telah dicakup secara tidak langsung dalam surat ini. Dari nomor atom besi, sampai pada jumlah proton/elektron isotop besi (Fe-57) pun telah dituang dalam Al-Quran. Subhaanallaah! Semuanya akan dibahas secara mendalam dan luar biasa dalam bagian 2 lanjutan tulisan ini.

Lanjutan: "RAHASIA BESAR BESI, SAINS, & Al-QURAN (Bagian 2; Inti)"

Referensi:
- “Matematika Alam Semesta” (e-book) karya Arifin Muftie
- “Buku Induk Mukjizat Ilmiah Hadis Nabi”


Selasa, 18 September 2012

YAKINLAH SEYAKIN-YAKINNYA!

Kesempurnaan dan Keajaiban Al-Quran:
ALLAH MENYEBUT QURAN: LENGKAP (6:38)
ALLAH MENYEBUT QURAN: TERPERINCI (6:114)
ALLAH MENYEBUT QURAN: SEMPURNA (6:115)

TIADALAH KAMI ALPAKAN SESUATU PUN DI DALAM KITAB INI (6:38)
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al-Kitab* ini, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (Q.S. 6:38)
*Sebagian mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. Dan ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quran dengan arti: dalam Al-Quran itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.

ALLAH MENURUNKAN KITAB INI DENGAN TERPERINCI (6:114)
Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al-Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al-Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu. (Q.S. 6:114)

FIRMAN TUHANMU SEMPURNA, DALAM KEBENARAN DAN KEADILAN (6:115)
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. 6:115)

Yakinlah seyakin-yakinnya, bukan sekadar ‘ilmul yakin atau ‘ainul yakin, dan bukan hanya yakin Al-Quran itu wahyu, tetapi “haqqul yakin” dan juga yakin bahwa AL-QURAN adalah MUKJIZAT TERBESAR Nabi Muhammad saw. Sepertinya hanya sebuah kitab, kenapa merupakan mukjizat terbesar? Bukankah Isra’ Miraj adalah peristiwa yang lebih luar biasa hebat? Menuju langit ke tujuh di atasnya lagi Sidratul Muntaha dengan kecepatan yang dapat DIPASTIKIAN melebihi kecepatan cahaya? Disambut kerajaan Malaikat, mendengar firman Allah secara langsung, melihat masa depan, melihat kejadian2 dan perumpamaan2, melihat surga dan neraka, melihat rahasia-rahasia ghaib!

“Sesungguhnya kami telah menghias LANGIT YANG TERDEKAT dengan hiasan, yaitu BINTANG-BINTANG.” (Q.S. Ash-Shaaffaat: 6)

Ini berarti bahwa ‘bintang’ hanya pada langit yang terdekat! Bagaimana dengan capaian langit ke tujuh? Maha Besar Allah. Padahal dengan jangkauan terjauh teknologi canggih masih dalam area bintang gemintang. (Tujuh langit menurut orang awam adalah 7 lapisan troposfer, atmosfer, dll. Padahal tak hanya itu, kurang tepat, lagi pula kata “tujuh” dalam sebutan orang Arab secara umum dapat bermakna “banyak”, sering kita mendengar 70, 700, 70.000 adalah karena angka ‘tujuh’ bermakna ‘banyak’ dengan tambahan ‘nol’ untuk menunjukkan semakin banyaknya; sangat banyak, sangat banyak sekali, sampai jumlah yang tidak terhitung).

Ada pula pendapat bahwa arti ayat secara aslinya adalah “memperjalankan malam”, bukan “memperjalankan Nabi pada malam hari”. Mungin ilmuwan bisa berkomentar sedikit tentang ini dengan ‘relativitas waktu’, namun penjelasan teori relativitasnya Einstein pun belum dapat menjelaskan peristiwa luar biasa ini. Akal manusia tak dapat mencapainya.

Sungguh, Isra’ Miraj adalah peristiwa paling hebat yang dialami manusia, bahkan semua Nabi pun. Tetapi mengapa Al-Quran? Mengapa Al-Quran lah mukjizat terbesar itu? Jawabannya adalah karena INFORMASI-INFORMASI luar biasa dan KEAJAIBAN-KEAJAIBAN hebat yang sangat banyak (serta kompleks) terkandung* di dalamnya. Keajaiban-keajaiban itu akan TERUS MUNCUL sampai Hari Kiamat.
*baik secara implisit maupun eksplisit.

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Q.S. Fushshilat: 53)

Padahal kalau kita membacanya isinya ya begitu-begitu, sebagian besar dari 30 juz itu isinya ‘didominasi’ dengan peringatan tentang kehidupan setelah mati dan siapa Penguasanya, peringatan jika ingkar, pun berulang-ulang (jangan bilang ‘kok banyak bgt sih yg diulang’).

“Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat.” (Q.S. Al-An’aam: 90, Q.S. Al-Qalam: 52, Q.S. Shaad: 87, Q.S. At-Takwir: 27)

“Dan sesungguhnya dalam Al-Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), AGAR mereka selalu ingat.” (Q.S. Al-Israa’: 41)

Memang sengaja Al-Quran diciptakan agar mudah dipahami oleh ‘semua kalangan’. Tapi di balik itu semua ada rahasia-rahasia renungan dan keajaiban yang sempurna yang datangnya dari Allah, dan janganlah ragu.

“Turunnya Al-Quran yang TIDAK ada keraguan padanya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.” (Q.S. As-Sajdah: 2)

“Dan sesungguhnya Al-Quran ini BENAR-BENAR diturunkan oleh Tuhan semesta alam.”
(Q.S. Asy-Syuara’: 192)

“TIDAKLAH MUNGKIN Al-Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al-Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, TIDAK ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (Q.S. Yunus: 37)

Allah menciptakan manusia dengan beragam budaya, suku, ras dan juga perbedaan dalam memandang sesuatu, termasuk dalam mengapresiasi Al-Quran sebagai sebuah mukjizat.

Bagi yang berlatar belakang SENI, dia dapat mengapresiasi keindahan bahasa Al-Quran sebagai karya seni Allah yang tak tertandingkan.

Bagi yang pernah belajar ilmu yang namanya NAHWU, SHOROF, BALAGHOH, dia akan bisa mengapresiasi keagungan Al-Quran dengan melihat kompleksitas tata bahasa yang digunakan dan struktur kalimat yang ada dalam Al-Quran.

Bagi yang memiliki latar belakang SCIENTIST/ilmuwan, dapat mengapresiasi keagungan Al-Quran dengan melihat keserasian antara Al-Quran dan Sains (dengan cabang ilmu sains sangat banyak). Telah banyak ilmuan barat yang menemukan kebenaran dan MASUK ISLAM melalui keserasian antara temuan mereka yang ternyata ada disebutkan dalam Al-Quran. (Sementara sebagian muslim menganggapnya sebagai ‘biasa’, ‘ya emang gitu’, ‘sudah takdir’, bahkan ‘apa sih’, ‘hanya kebetulan’, atau ‘otak-atik matuk’, dan yang lebih parah, ngawur, dan gak punya dasar: ‘itu syirik mengaitkan Al-Quran dengan hitungan-hitungan Matematika gak jelas’)

Bagi yang berlatar belakang MATEMATIKA, mereka bisa mengapresiasi keagungan Al-Quran yang ternyata disusun secara matematis oleh Allah! Penulis sangat menyukai pernyataan “Mathematics is the language in which God wrote the universe (Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan dalam menuliskan alam semesta ini)” [Galileo (1564-1642 AD)]

Bagi yang berlatar belakang di luar semua yang tersebut di atas, dapat mengapresiasi keagungan Al-Quran akan pesan-pesan yang ada, dan juga dengan melihat berapa banyak manusia yang mampu menghafal Al-Quran.

Mungkin maklum dengan berbagai komentar manusia, karena memang Allah menciptakan manusia dengan ‘beragam perbedaan’ pun ‘berpasang-pasangan’, ada yang baik ada yang buruk, ada panas ada dingin, ada elektron ada proton, bahkan ada quark pun ada antiquark. Kalau Anda bilang “OTAK ATIK MATUK” (diolah-olah sedemikian rupa dan ternyata cocok) sama halnya mengatakan bahwa desain matematik yang ada di Al-Quran merupakan suatu hal yang kebetulan. Bagi Allah, tidak ada suatu yang kebetulan. Allah menghitung segala sesuatunya satu per satu/ secara detail.

“… dan Dia menghitung SEGALA SESUATU SATU PERSATU [SECARA DETAIL].” (Q.S. Al-Jin: 28)

“... dan dia telah menciptakan SEGALA SESUATU, dan Dia menetapkan UKURAN-UKURANNYA dengan SERAPI-RAPINYA.” (Q.S. Al-Furqaan: 2)

"Dan SEGALA SESUATU pada sisi-Nya ADA UKURANNYA. Yang mengetahui semua yang GHAIB dan yang TAMPAK; Yang Mahabesar lagi Mahatinggi."
(Q.S. Ar-Ra’du: 8-9)


Keyakinan atas Hari Kiamat, Hisab, Surga, Neraka, dan Kekekalan:

“Dan sesungguhnya Hari Kiamat itu PASTI datang, yang TIDAK ada keraguan atasnya. Dan sesungguhnya Allah membangkitkan semua orang yang ada di dalam kubur.” (Q.S. Al-Hajj: 7)

“Sesungguhnya hari kiamat PASTI akan datang, TIDAK ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.” (Q.S. Al-Mu’min: 59)

“Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu BENAR, dan bahwa kedatangan hari kiamat TIDAK ada keraguan padanya.“
(Q.S. Al-Kahfi:21)

“... Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang TIDAK ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah.”
(Q.S. An-Nisa’: 87)

“Katakanlah: ‘Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang TIDAK ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Q.S. Al-Jatsiyah: 26)

“Sesungguhnya janji Allah itu adalah BENAR dan hari berbangkit itu TIDAK ada keraguan padanya.” (Q.S. Al-Jatsiyah: 32)

Lainnya: Q.S. Ali-‘Imron; 3:9&25, Q.S. Al-An’aam; 6:12, Q.S. Al-Israa’; 17:99, Q.S. Asy-Syuura; 42:7, Q.S. An-Naba’; 78:38-39

“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yg dijanjikan kepadamu. Maka demi Rabb langit dan bumi, sesungguhnya yg dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yg kamu ucapkan.”
(Q.S. Adz-Dzaariyaat: 22-23)

“Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu itu pasti terjadi.”
(Q.S. Al Mursalaat: 7)

“Dan sesungguhnya (hari) pembalasan pasti terjadi.” (Q.S. Adz-Dzaariyaat: 6)

“Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi.” (Q.S. Ath-Thuur: 7)

“Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah.” (Q.S. Yunus: 64)

“Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal azab itu benar adanya. Katakanlah: "Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus urusanmu.” {Q.S. Al-An’aam: 66)

Dan setidaknya, LEBIH dari 50 ayat Al-Quran yang memuat pernyataan: “KEKAL DI DALAMNYA” – untuk menyangkal telak perkataan ‘Apakah akhirat itu ada (dan kekal)?’

Maka selanjutnya, yakinlah akan setiap kebenaran, keajaiban, dan rahasia-rahasia Al-Quran, jangan berkata ‘otak-atik matuk’ atau ‘kebetulan’, yakinlah dan lejitkan iman Anda!