Minggu, 07 Juli 2013

CARA MENYIKAPI PERBEDAAN PENENTUAN AWAL RAMADHAN


Kapan 1 Ramadhan?
Menurut metode hishab telah lama dipastikan jatuh pada hari Selasa, 9 Juli 2013 (untuk tahun 2014: Sabtu, 28 Juni 2014).
Menurut metode rukyat harus melihat bulan pada malam sebelumnya, tetapi dengan hasil perhitungan hishab menunjukkan bahwa bulan belum bisa dilihat pada malam tersebut (walaupun hakikatnya sudah ijtimak), sehingga 1 Ramadhan jatuh pada hari Rabu, 10 Juli 2013 (untuk tahun 2014: Ahad, 29 Juni 2014).
Perkara ini termasuk perkara fiqh yang memang memberikan ruang ijtihad yang berbeda. Namun, kuncinya dalam ijtihad adalah 1 pahala atau 2 pahala (bukan pahala atau dosa, red) selama memiliki landasan dan kaidah yang dapat diterima.

Amat prihatin kala kita membaca tulisan-tulisan da’wah maupun lisan-lisan sebagian pihak yang mempermasalahkan hal ini sampai timbul cacian, hinaan, pertentangan, maupun kata-kata dan tulisan yang menyakitkan kesatuan umat muslim. Bahkan menimbulkan permusuhan dan merasa surga serasa miliknya atau milik kelompoknya. Sungguh hal ini merupakan kepayahan umat akhir zaman.

Mereka yang dengan kuat menyalahkan yang lain lazim justru menunjukkan kekurangfahamannya meskipun ia seorang yang berilmu. Mereka yang meyakini apa yang diyakininya namun tidak menyalahkan yang lain karena masih dalam satu kaidah, bahkan menghormatinya menunjukkan kefahamannya serta tingkat keilmuannya, sebagaimana para ulama besar terdahulu yang sering kali berbeda tapi enggan menonjolkan keangkuhan.
                                                                       
Sebelum itu, ada baiknya mari kita coba simak perbedaan dasar/dalil sebagai “alat pengambilan hukum” masing-masing pendapat yang kami ketahui:

METODE RUKYATUL HILAL:
1.      Rukyat adalah melihat hilal (bulan sabit) ketika matahari terbenam tanggal 29 bulan Qamariyah, Seandainya hilal berhasil dilihat, maka sejak matahari terbenam tersebut sudah terhitung bulan baru, jika tidak terlihat, maka malam itu dan keesokan harinya masih merupakan bulan yang sedang berlanjut dalam arti bulan adalah 30 hari. Keberhasilan rukyatul hilal tergantung pada situasi cuaca, ketelitian mata si perukyat, akurasi teropong/teleskop. Namun demikian, tidak selamanya hilal dapat terlihat. Jika selang waktu antara ijtimak dengan terbenamnya matahari terlalu pendek.
2.      Metode panafsiran tekstual/letterlek (mengambil hukum apa adanya sesuai bunyi lafal dari nash/dalil):
Al Baqarah; 2:185. … “faman syahida minkumussyahra falyashumhu” (Karena itu, barang siapa di antara kamu melihat bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu)

Dan hadits shahih yang intinya berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang maka genapkanlah (istikmal).

Rasulullah saw. bersabda: “Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Ramadan), maka hendaklah engkau memulai puasa. Apabila engkau melihat hilal (awal bulan Syawal), maka hendaklah engkau berhenti puasa. Dan apabila tertutup awan, maka hendaklah engkau berpuasa selama 30 hari.” (H.R. Muslim - shahih)



METODE HISHAB:
1.      Istilah hishab bersumber dari bahasa Arab yang berarti perhitungan. Sedangkan dalam Ilmu Falak, hishab itu ialah perhitungan pergeseran benda-benda langit untuk mengetahui kedudukan pada suatu saat yang diinginkan.
2.      Dengan metode ini mereka juga berpendapat memungkinkan untuk menyatukan umat Islam.
3.      Metode panafsiran kontekstual (mengambil hukum berdasarkan maksud yang terkandung dari nash/dalil yang dihubungkan dengan dalil/nash yang lain)
4.      Nabi Muhammad Saw bersabda, “Sesungguhnya kami ini segolongan umat yang ummi, kami tidak pandai menulis dan tidak bisa menghitung, sebulan itu ada yang begini dan begini (nabi berisyarat dengan menggunakan tangannya)”, yaitu kadang-kadang 29 hari dan kadang-kadang 30 hari.” (HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain). Hadits tersebut memberi isyarat bahwa rukyatul hilal adalah cara yang mungkin pada masa Nabi, sedangkan ilmu hishab belum dikenal seiring dengan kemajuan zaman.
5.      Bersumber pada banyak ayat yang dihubungkan:
Al Baqarah; 2:185. … “faman syahida minkumussyahra falyashumhu” (sebagaimana seperti terjemah pada banyak Al-Quran terjemah yang artinya “Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir/membuktikan di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu”)
*Karena ayat tersebut jelas menyatakan syahr, bukan qomar maupun hilal. Karena syahr adalah bermakna bulan bagian dari tahun, bukan bulan benda yang ada di langit (qomar).

Dengan demikian , dasar utama Al-Quran belum menyatakan hilal. Adapun melihat hilal baru muncul di hadits, sementara hadits merupakan salah satu penjelas Al-Quran. Adapun penjelas Al-Quran dengan Al-Quran memiliki kedudukan yang lebih kuat. Misalnya pada ayat-ayat berikut:

Al-An’aam
6:96. Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk PERHITUNGAN. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”

Yunus
10:5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, SUPAYA KAMU MENGETAHUI BILANGAN TAHUN DAN PERHITUNGAN (WAKTU). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

Al-Isra’
17:12. Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan SUPAYA KAMU MENGETAHUI BILANGAN TAHUN-TAHUN DAN PERHITUNGAN. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.

Yasin
36:38. dan matahari berjalan di tempat PEREDARANNYA. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
36:39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan MANZILAH-MANZILAH, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
36:40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Ar-Rahmaan
55:5. Matahari dan bulan (beredar) menurut PERHITUNGAN.
55:17. Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya.

Ar-Ra’du
13:2. Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. MASING-MASING BEREDAR HINGGA WAKTU YANG DITENTUKAN. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.

Ibrahim
14:33. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang TERUS MENERUS BEREDAR (DALAM ORBITNYA); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.

Ayat lainnya: Al-A’raf 54, An-Nahl 12, Al-Anbiya 33, Luqman 29, Fathir 13, Az-Zumar 5, Al-Ma’arij 40 

Banyak ayat di atas mengandung makna bahwa ruh/makna dasar pada Al-Quran adalah posisi bulan dan matahari sebagai dasar penentuan waktu.

------------------------------------------
Pada kenyataannya, jika kita mempelajari lebih jauh, metode rukyat memiliki beberapa metode yang hasilnya akan berbeda, begitu juga metode hishab memiliki beberapa metode perhitungan yang hasilnya pun akan berbeda. Juga, metode gabungan rukyat dan hishab pun memiliki kriteria yang berbeda. Adapun positifnya adalah, baik metode rukyat maupun hishab, keduanya terus membaik dalam tingkat akurasinya.            
                                                                                                                               
Akhirnya, kita ketahui bahwa metode rukyat merupakan pendekatan tekstual/bunyi dalil apa adanya, sedangkan metode hishab merupakan pendekatan kontekstual/makna isi yang terkandung. Kedua pendapat ini kuat. Tidak bisa kita katakan salah satu pendapat lemah. Masing-masing memiliki argumen yang kuat. Masing-masing dipegang oleh para ulama besar. Artinya, kita bisa memilih pendapat mana yang lebih kita yakini, tanpa melemahkan apalagi membuat perpecahan. Karena puasa adalah ibadah maghdhah sehingga kita harus berusaha mengembalikannya kepada Allah dan Rasulnya melalui pemahaman yang lebih kita yakini kebenarannya.

An-NIsaa’
4:59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. KEMUDIAN JIKA KAMU BERLAINAN PENDAPAT TENTANG SESUATU, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
*Pengertian ulil amri; amr=permasalahan/perkara, sehingga ulil amri adalah orang yang memegang kekuasaan dalam suatu masalah. Jadi, ulil amri tidak sebatas para ulama dan pemimpin negara, red. Ulil amri yang harus kita ikuti ada banyak, maksudnya dari pemimpin-pemimpin tingkat masyarakat sampai dengan tingkat Negara, dari pemimpin formal maupun non formal.
**Adapun apabila terjadi perbedaan pendapat, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya).

Yang perlu kita pahami adalah, perkara fiqh adalah perkara fleksibel, bukan mutlak. Ijtihad jika benar mendapat dua pahala, jika salah tetap mendapat pahala. Tidak ada dosa.

Telah jelas perbedaan metodologi hishab maupun rukyah --secara aplikatif-- merupakan persoalan furu’iyyat (hukum cabang) yang memang tidak dapat dihindari. Adapun keduanya tetap berpegangan sama bahwa hukum puasa adalah fardhu dan keduanya pun menjalankannya. Dan keduanya pun masih berpedoman bahwa menentukan waktu berdasarkan bulan, yang satu dengan melihat, yang satu dengan menghitung/menentukan posisi bulan. Keduanya memiliki semangat/ruh yang sama, sama-sama memperhitungkan bulan (syahr) berdasarkan pergerakan bulan (qomar), dan ini dibenarkan, hanya cara mengetahui posisi qomar nya saja yang berbeda (maka jelas pula metode lain di luar hishab dan rukyat yang tidak mempertimbangkan bulan tidak dapat diterima). Oleh karena itu, keduanya masih dalam satu koridor yang dapat diterima. Maka, satu kesimpulan akhir adalah “Jaga kesatuan dan persaudaraan sesama umat Islam, jangan mudah terpecah belah oleh permasalahan cabang, dan apakah kita harus menunggu Imam Mahdi baru umat Islam bisa bersatu?”

Satu hal renungan terakhir yang perlu kita ketahui,
Bagi yang menganut metode hishab janganlah kalian menyalahkan metode rukyat, karena memang bunyi dalilnya seperti itu. Dan Nabi Muhammad saw. jelas-jelas dalam hadits shahihnya untuk melihat hilal.

Adapun bagi yang menganut metode rukyat janganlah kalian menyalahkan metode hishab, karena bagaimana mungkin Anda yang selalu menjalankan shalat lima waktu, membuat kalender, mengakhiri sahur, bahkan mulai berbuka adalah dengan hasil perhitungan metode hishab, bukan dengan melihat matahari untuk sholat/berbuka.

Adapun yakinilah apa yang menurut Saudara yakini, pilih  sesuai keyakinan masing-masing, ikuti ulil amri yang diikuti, tak perlu ada salah-menyalahkan, dan tetaplah memprioritaskan perintah Allah untuk tetap menjaga persatuan Islam.

Ali-‘Imraan
3:103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.

Wallahua’lam.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 16 Maret 2013

GAMBARAN & ANALISA GALAKSI

Lanjutan dari tulisan sebelumnya “GAMBARAN & ANALISA PARTIKEL”, yang begitu bermakna bagi siapa saja yang merenungi ayat ini:

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Q.S. Ali 'Imran: 189-191)

-----------------------------------------
Pada suatu hari ketika shubuh, setelah mengumandangkan adzan di Masjid Madinah, lama Bilal menanti kehadiran untuk shalat berjamaah, namun Rasul belum juga muncul. Karena itu, pergilah Bilal menemuinya, antara perasaan cemas kalau-kalau Rasul yang amat dicintainya jatuh sakit.

Sesudah minta izin kepada Siti ‘Aisyah, Bilal segera menuju ke kamar tidur Rasulullah. Ketika sampai di muka pintu, Bilal melihat ke dalam, kamar yang sederhana tanpa ada kasur tebal seperti kasur kita di sini, tidak ada bantal bersulam yang indah melainkan hanya seonggok rumput kering di sudut, itulah kekayaan Rasul kita, sebagai Pemimpin Dunia yang telah menggerakkan revolusi yang paling berhasil dalam sejarah kemanusiaan selama dunia berkembang.

*(E-book Seratus tokoh paling berpengaruh dalam sejarah yang disusun oleh Michael H. Hart menempatkan Nabi Muhammad sebagai orang nomor satu! Bukan Nabi Isa yang dianggap Tuhan oleh agama terbesar di dunia sekarang ini, bukan pula Nabi Musa, dan sangat bukan pula Isaac Newton sebagai Bapak/Master Fisika atau bukan pula si Jenius Albert Einstein)

Didapatinya Nabi saw. sedang duduk di atas sajadah menghadap qiblat, menangis tersedu-sedu. Bertanya Bilal, “Ya Nabiyallah, apakah gerangan yang menyebabkan dikau menangis? Padahal kalau ada juapun kesalahanmu, baik dahulu ataupun nanti, akan diampuni oleh Allah”.

Kemudian Rasulullah menjawab, “Wahai Bilal, tengah malam telah datang Jibril membawa wahyu kepadaku dari Allah SWT, demikian bunyinya. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat TANDA-TANDA bagi orang-orang yang berakal, (YAITU) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan MEREKA MEMIKIRKAN TENTANG PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari SIKSA neraka.” (Q.S. Ali 'Imran: 190-191)

Sengsara hai Bilal! Ujar Nabi selanjutnya, bagi orang yang membaca akan ayat ini lalu tidak difikirkannya.
-----------------------------------------

Maka perhatikanlah ini wahai pembaca yang budiman....

Bumi...
Planet seukuran bumi adalah Venus.

Planet yang lebih kecil dari bumi ada 3: Mars, Merkurius, dan Pluto.

Planet yang lebih besar dari bumi ada 4: Neptunus, Uranus, Saturnus, dan Jupiter. Jupiter jauh lebih besar dari Uranus, Uranus jauh lebih besar dari BUMI, sehingga Jupiter jauh jauh sekali besarnya dibanding BUMI!

Matahari berukuran jauh jauh sekali besarnya dibanding Jupiter. Ibaratnya Jupiter adalah kelereng kecil, sedangkan matahari adalah bola basket yang besar. Sehingga ukuran matahari dengan bumi ibaratnya seperti bola basket dengan sebutir pasir kecil!

Matahari merupakan salah satu bintang. Bintang lain misalnya Sirius lebih besar daripada Matahari. Pollux berukuran jauh lebih besar dari Matahari, dan Arcturus berukuran jauh lebih besar daripada Pollux, sehingga Matahari (yang besarnya dibanding BUMI kita tahu sendiri) memiliki ukuran yang jauh jauh sekali lebih kecil daripada Arcturus. Ibaratnya Arcturus seperti bola basket yang besar, maka Matahari hanya sebutir kerikil yang kecil!) Pada kondisi ini, jika digambarkan pada kertas ukuran A4, dengan diameter Arcturus memenuhi kertas, maka matahari terlihat begitu kecil, Jupiter hanya berupa 1 PIXEL!, dan bumi sudah tidak bisa digambarkan lagi karena sangat sangat kecilnya!

Analisa lanjutan:

Hal yang menakjubkan masih akan terus berlanjut... Nah, bintang lain yang lebih besar lagi daripada Arcturus misalnya Rigel, kemudian Aldebaran, dll. Betelgeuse (100.000 kali cahaya Matahari) berukuran jauh lebih besar daripada Aldebaran, dan Betelguese masih kalah telak ukurannya dibanding Antares! Jadi, Antares berukuran jauh jauh sekali besarnya dibanding Arcturus! Ibaratnya Antares seperti bola basket yang besar dan Arcturus hanya seukuran kerikil kecil. Pada kondisi ini, jika digambarkan pada kertas ukuran A4, dengan diameter Antares memenuhi kertas, maka Arcturus terlihat tidak berarti, MATAHARI hampir tidak tampak karena hanya berukuran sekitar 1 PIXEL!, Planet Jupiter pun sudah hilang dari peredaran (sangat kecil sekali sehingga tidak bisa digambar), apalagi BUMI! Lantas kita?!

(disusun berdasarkan penggambaran visual planet dan bintang “The Size Of Our World” dalam situs http://www.rense.com/general72/size.htm, sampai tingkat ini maka “Sun, a star that have mass approximately 333 THOUSAND of Earth, IS THE DOT OF UNIVERSE”)


(ditulis untuk membuka cakrawala dan menguatkan iman dalam rangka membawa perubahan, ‘naik level’, istiqomah, dan lebih memperbanyak dzikir [terutama dzikir usai shalat dan dzikir pagi sore])

Selasa, 26 Februari 2013

GAMBARAN & ANALISA PARTIKEL

Atom adalah partikel yang begitu kecil, diameter atom hanyalah sekitar sepersepuluh sejuta milimeter. Mustahil bagi manusia membayangkan ukuran ini. Oleh karena itu, mari kita coba memahaminya dengan contoh:

Bayangkan Anda memegang sebuah KUNCI. Tidak diragukan lagi, Anda tidak mungkin bisa melihat atom-atom dalam kunci ini. Bila Anda tetap ingin melihatnya, maka Anda harus memperbesar kunci ini menyerupai BUMI. Setelah kunci Anda seukuran bumi, maka setiap atom di dalamnya seukuran BUAH CERI.

Mari kita perhatikan contoh lain lagi agar dapat memahami kekecilan ini, dan bagaimana semua tempat dan semua benda dipenuhi atom:

Katakanlah kita ingin menghitung seluruh atom dalam sebutir GARAM, dan anggaplah bahwa kita dapat menghitung “satu miliar atom per detik”. Meskipun kita sangat cekatan, akan dibutuhkan “lebih dari lima ratus tahun” untuk menghitung jumlah atom di dalam sebutir garam ini.

Jari-jari inti kira-kira seperseratus ribu jari-jari atom. Untuk menyatakannya dalam bentuk angka, jari-jari atom adalah 10-8 (0,00000001) cm, dan jari-jari inti adalah 10-13 (0,0000000000001) cm. Karena itu, volume inti sama dengan satu per seribu triliun volume atom. Sekecil itulah, sehingga bila kita membandingkan diameter inti yang 10-13 cm dan diameter atom yang 10-8 cm, kita sampai pada hasil berikut: jika kita asumsikan bahwa atom itu sebuah bola, dan jika kita ingin memenuhi bulatan ini dengan inti, maka kita akan membutuhkan 1015 (1.000.000.000.000.000) inti untuk mengisinya.

Karena kita tidak dapat membayangkan besarnya (atau tepatnya kecilnya) angka ini, mari kita ambil contoh buah ceri tadi. Mari kita lihat inti di dalam atom yang telah kita bayangkan sebesar buah ceri ketika kunci di tangan Anda sebesar bumi. Bahkan dengan perbesaran skala seperti itu, masih mustahil bagi kita melihat inti. Bila kita benar-benar ingin melihatnya, maka kita harus mengubah kembali skalanya. Ceri yang mewakili atom, harus diperbesar lagi menjadi sebuah BOLA RAKSASA yang berdiameter 200 meter. Bahkan dalam skala yang sukar dipercaya ini pun, inti dari atom tidak lebih besar dari SEBUTIR DEBU.

Aspek lain ‘elektron’: Jauh lebih menakjubkan daripada inti atom; Elektron adalah partikel-partikel kecil, berukuran hampir seperdua-ribu ukuran netron dan proton; jika kita memperbesar atom sebesar BUMI, maka elektron hanya akan sebesar APEL. Subhanallah!

Akan tetapi, ada satu hal yang lebih mengejutkan lagi: walaupun ukuran inti satu per seribu triliun ukuran atom, massa inti mencakup 99,95% massa atom. Bagaimana bisa sesuatu yang menguasai hampir keseluruhan massa, di lain pihak, hampir tidak ada ruang yang ditempatinya?

(Sangat bisa, teori big bang & teori pengembangan alam semesta disinkronisasi dengan ayat Al-Quran bahwa langit dan bumi dahulunya adalah satu, tentu saat itu memiliki rapat massa (massa jenis) yang dahsyat. Sebuah fenomena “BLACK HOLE” pun menjadi bukan hal yang aneh)

Hal ini terjadi karena gaya fundamental paling dahsyat di alam, “gaya nuklir kuat” yang mengalahkan telak gaya tolak-menolak ektromagnetik di dalam inti atom.

Kalau kita membandingkan ukuran atom dan jumlah atom di alam semesta, mustahil untuk mengabaikan bahwa ada keseimbangan dan rancangan luar biasa yang sedang bekerja. Sangat jelas bahwa gaya-gaya fundamental di alam semesta ini telah diciptakan secara khusus dengan pengetahuan dan kekuasaan Mahaluas. Bagi mereka yang tidak mau percaya, hanya bisa menyatakan bahwa semua ini menjadi ada karena "kebetulan" saja. Namun, perhitungan probabilitas secara ilmiah telah menyatakan bahwa keseimbangan di alam semesta terbentuk secara "kebetulan" peluangnya adalah "0". Semua ini adalah bukti yang jelas dari keberadaan Penguasa Semesta dan kesempurnaan ciptaan-Nya.

“Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran.” (QS. Al An'aam, 6:80)

Lanjutan: Garis Batas Keberadaan Fisik: ‘Quark’

Proton dan netron dalam inti terbentuk dari partikel yang lebih kecil lagi yang disebut quark.

Sampai dengan 20 tahun yang lalu, dipercaya bahwa partikel terkecil yang membentuk atom adalah proton dan netron. Namun akhir-akhir ini, ditemukan bahwa ada partikel yang jauh lebih kecil di dalam atom yang membentuk partikel-partikel yang disebutkan di atas.

Penemuan ini memicu perkembangan cabang ilmu fisika yang disebut "fisika partikel" yang menyelidiki "sub-partikel"dalam atom dan pergerakannya. Penelitian fisika partikel mengungkap bahwa proton dan netron yang membentuk atom sebenarnya terbentuk oleh sub-partikel yang disebut quark.

Dimensi quark yang membentuk proton, yang sedemikian kecil sehingga melampaui kemampuan imajinasi manusia, jauh lebih menakjubkan: 10-18 (0,000000000000000001) meter.

Quark di dalam proton TIDAK akan pernah dapat dipisahkan satu sama lain karena "gaya nuklir kuat", yang menjaga partikel-partikel tetap berada di dalam inti, ilmuwan belum berhasil menyelidiki bagaimana interaksi ini terjadi.

Quark sebagaimana dijelaskan dalam model standard pada fisika partikel, bersama-sama dengan lepton dipercaya sebagai partikel elementer yang membentuk semua materi. Kombinasi beberapa quark membentuk jenis partikel-partikel lain, misalnya partikel berjenis meson yang terdiri dari dua buah quark, partikel berjenis baryon yang terdiri dari tiga jenis quark dan baru-baru ini ditemukan adalah pentaquark yang terdiri dari lima buah quark. Partikel-partikel seperti proton dan neutron termasuk ke dalam jenis baryon, sedangkan elektron bukan tersusun atas quark melainkan sudah merupakan sebuah partikel elementer yang termasuk dalam jenis lepton. Terdapat enam jenis quark yang berbeda. Antipartikel quark disebut antiquark. (diambil dari situs wikipedia)

"Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi TIAP-TIAP sesuatu." (QS. Ath-Thaalaq, 65: 3)

"Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan UKURAN-ukurannya dengan serapi-rapinya." (QS. Al Furqaan, 25: 2)

"Dan SEGALA SESUATU pada sisi-Nya ada UKURANnya. Yang mengetahui semua yang gaib dan yang tampak; Yang Mahabesar lagi Mahatinggi." (QS. Ar-R'ad, 13: 8-9)

"Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung yang Kami tumbuhkan pada-nya segala sesuatu menurut UKURAN." (QS. Al Hijr, 15: 19)


“Hukum Fisika dan tetapan-tetapan angka di dalamnya adalah hukum Allah!”
“We and earth are the dot of universe”

Akhir kata, dengan segala kompleksitasnya, bisa lah kita katakan: atom adalah miniatur galaksi, dan otak manusia adalah miniatur alam semesta.

Maha Suci Allah Pemilik ‘Arsy Yang Agung....


(sumber: e-book Harun Yahya dan situs wikipedia encyclopedia)

Minggu, 20 Januari 2013

REVOLUSI TOTAL KONSEP SYUKUR (REVOLUSI KEBAHAGIAAN)


LIMA PILAR SYUKUR – KUNCI SEGALA KUNCI KEBAHAGIAAN (REVOLUSI KEBAHAGIAAN)

Karena berkaitan dengan kebahagiaan, pembahasan kali ini akan cukup panjang karena semua orang mengejarnya bahkan tak henti-hentinya buku-buku motivasi terbit untuk mengatasinya. Sayangnya, banyak buku menyajikan rumus kebahagiaan secara tidak komprehensif sehingga kebahagiaan pun hanya berjalan sementara dan segera lenyap kembali. Oleh karena itu, inilah pembahasan paling komprehensif yang dengan diiringi pengalaman hidup, kebahagiaan Anda tidak akan sirna dan akan selalu menyertai Anda sepanjang waktu*. Maka tersenyumlah, karena Anda akan segera mengetahui rumus lengkapnya!
*Karena itu, Anda benar-benar harus menguasai dan menerapkannya.

Sebagai pembuka, akan kami suguhkan dua kisah terbaik tentang kesyukuran, maka fahamilah dengan sepenuh hati, karena konsep ini amatlah mahal...

KISAH 1: 

Khalifah Harun Ar-Rasyid sedang dalam sebuah perjalanan melintasi sebuah gurun pasir menunggangi unta. Bersamanya seorang penasehat yang bijak, Ibnu As Samak. Perjalanan panjang di siang yang panas. Terik matahari membuat dehidrasi dan sang khalifah pun kehausan. Pada satu tempat yang teduh, Harun Ar-Rasyid menepi.

Ibnu Samak menawarkan segelas air sambil berujar, “Khalifah…, dalam kondisi panas dan tenggorokan kehausan, andai kata kau tidak dapatkan air untuk minum kecuali dengan harus mengeluarkan separuh kekuasaanmu, sudikah engkau membayar dan mengeluarkannya?!”

Tanpa pikir panjang khalifah
Ar-Rasyid menjawab, “Tentu, aku bersedia membayarnya seharga itu asal tidak mati kehausan!”

Maka usai mendengarnya, Ibnus Samak memberikan segelas air itu dan khalifah pun tidak lagi kehausan.

Kemudian Ibnu Samak melontarkan pertanyaan lagi, “Wahai Khalifah, andai air segelas yang kau minum tadi tidak keluar dari lambungmu selama beberapa hari tentulah amat sakit rasanya. Perut jadi gak k
aruan dan semua urusan jadi berantakan karenanya. Andai kata bila kau berobat demi mengeluarkan air itu dan harus menghabiskan separuh kekayaanmu lagi, akankah kau sudi membayarnya?”

Mendengar itu, sang khalifah merenungi kondisi yang disebut oleh Ibnu Samak. Seolah mengamini maka khalifah menjawab, “Saya akan membayarnya meski dengan separuh kekuasaanku!”

Mendengar jawaban dari sang khalifah, maka Ibnus Samak sang penasehat raja yang bijak kemudian berkomentar, “O…, kalau begitu SELURUH
KEKUASAAN yang khalifah miliki itu rupanya HANYA senilai segelas air saja!”

Pembaca yang budiman, itu barulah kenikmatan segelas air...! Coba kita renungkan dan kita rasakan baik-baik, betapa nikmat yang dilimpahkan Allah SWT kepada kita amat sangat banyak, hingga kita tak akan mampu menghitungnya.

"
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu TIDAK AKAN SANGGUP menghitungnya." (Q.S. An-Nahl: 18)

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman)

referensi: http://cintamerahputih.blogspot.com/2010/05/harga-sebuah-kekuasaan-1-gelas-air-saja.html


KISAH 2:
 
Alkisah, di sebuah kerajaan, seorang raja memiliki kegemaran berburu. Suatu hari, ditemani penasehat dan sepasukan pengawalnya, raja pergi berburu ke hutan. Karena kurang hati-hati, jari kelingking raja terpotong oleh pisau yang sangat tajam. Raja bersedih dan meminta pendapat dari penasehatnya.

Karena
tidak tahu lagi apa yang mesti diucapkan untuk menghibur raja, akhirnya penasehat berkata, ’Asa Khair’ Baginda, semoga semuanya baik, apapun yang terjadi patut disyukuri”. Mendengar ucapan penasehatnya sang raja langsung marah besar!kurang ajar! Kena musibah bukannya dihibur malah disuruh bersyukur!”, dan si penasehat pun dijebloskan ke penjara.

Hari terus berganti,
meski telah kehilangan jari kelingking, raja tidak juga menghentikan kegemarannya berburu. Suatu hari raja bersama penasehatnya yang baru dan rombongan berburu ke hutan yang jauh dari istana. Tidak terduga saat berada di tengah hutan, raja dan penasehatnya tersesat dan terpisah dari rombongan. Tiba-tiba mereka ditangkap dan diarak untuk dijadikan sesembahan kepada sang dewa.

Sebelum dijadikan sesembahan
, raja dan penasehatnya dimandikan. Saat giliran raja barulah ketahuan kalau salah satu jari kelingkingnya cacat. Raja itu pun dianggap tidak layak untuk dijadikan persembahan, akhirnya raja dibebaskan begitu saja oleh suku primitif itu. Dan si penasehat yang dijadikan persembahan kepada para dewa. Setelah bersusah payah, akhirnya raja berhasil keluar dari hutan dan kembali ke istana. Raja langsung memerintahkan supaya penasehat yang dulu dijatuhi hukuman penjara segera dibebaskan.

Penasehatku, aku berterima kasih kepadamu,
nasehatmu ‘Asa Khair’ ternyata benar”. Apapun yang terjadi kita patut bersyukur. Karena jari kelingkingku yang terpotong waktu itu, aku bisa pulang dengan selamat”. Kemudian raja menceritakan kisah pemburuannya waktu itu.

Yang lebih kami tekankan dalam cerita ini ialah: Setelah mendengar cerita sang raja, si penasehat bukan mengatakan, ‘tuh kan raja, saya bilang juga apa’, ‘baginda bandel sih’, atau ‘saya kecewa dan minta ganti rugi selama dipenjara’, akan tetapi justru dengan buru-buru si PENASEHAT BERLUTUT SAMBIL BERKATA, “TERIMA KASIH baginda, saya juga bersyukur baginda telah memenjarakan saya waktu itu, karena jika tidak, mungkin sekarang ini sayalah yang menjadi korban dan di persembahkan kepada dewa suku primitif itu”.

Sumber : 80 Kisah Islami Terbaik
-------------------------------------------------------


Pembaca yang budiman, batas pengetahuan kita sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan setetes pengetahuan Sang Maha Mengetahui (lihat Q.S. Al-Kahfi [18]: 109 & Q.S. Luqman [31]: 27).

“Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” (Q.S. Al-Kahfi: 109)

“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah.  Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Luqman: 27)

Maka ketika kemudian kita mengalami sesuatu yang kita tidak merasa nyaman atasnya, mungkin itulah yang terbaik untuk kita saat itu. Lebih cerdaslah dalam memahami teka teki Allah. “Banyak kejutan indah yang terbingkai oleh ketidaknyamanan sementara. Syukuri apapun yang telah menjadi ketentuan-Nya.”

Setelah selesai memahami kisah tersebut di atas, persiapkanlah diri Anda dalam ketenangan (jika Anda sedang sibuk atau tergesa-gesa, sebaiknya Anda ikuti di lain kesempatan), benar sekali kata bijak “Pikiran seperti halnya parasut, hanya akan berfungsi bilamana terbuka”. Dan sekarang cobalah untuk memvisualisasikan bahwasanya Anda sedang berada di dekat danau biru yang tenang dengan suara relaksasi alam dan kicauan burung, selanjutnya akan penulis persembahkan ‘Super Training Motivasi Syukur & ESQ’ secara garis besar untuk Anda:

---------------------------------------------------------

Jika kita mengamati Al-Quran, ayat-ayat mengenai ‘syukur’ amatlah banyak (berupa perintah bersyukur, peringatan bagi yang kufur, balasan bagi orang yang bersyukur, dan nikmat-nikmat Tuhan yang diberikan kepada manusia), tidak hanya puluhan, tapi melebihi SERATUS AYAT!

Tidak hanya ayat populer: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, PASTI Kami akan menambah (nikmat) kepadamu....” (Q.S. Ibrahim: 7) atau pun ayat yang sangat sering kita baca (Q.S. Ad-Dhuha: 11).

Atau sedalam mana kita merenungi ayat dengan pengulangan terbanyak dalam Al-Quran? TIGA PULUH SATU kali Allah mengulang 1 ayat* hanya dalam 1 surah (Q.S. Ar-Rahman). Apakah kita merasa sudah mendengar namun tuli dalam hakikat?
*”Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?”

Maka, mulai detik ini, buka lebar hati & pikiran Anda:
Ada ‘LIMA KONSEP’ penyempurnaan revolusi syukur dari urutan paling penting (sekaligus sebagai rumus & kunci rahasia revolusi kebahagiaan sejati):

v Konsep PERTAMA (pondasi):
Telah dibahas panjang lebar pada tulisan sebelumnya; bahwa apapun yang menimpa kita, maka tetap ‘bersyukurlah! karena kita masih memiliki iman dan islam’, sebenar-benar nikmat terbesar yang tiada tandingnya dari segala jenis nikmat/karunia bagi orang yang memahami.
link: BERSYUKURLAH! (REVOLUSI KONSEP SYUKUR DASAR ANDA

Jika kita merasa adalah orang paling miskin sedunia, paling sial sedunia, paling hidup sebatang kara, karena kita mempunyai iman, BERSYUKURLAH SEDALAM-DALAMNYA karena nilainya pada ‘bursa harga’ Hari Kiamat menjadi amat sangat tinggi melebihi nilai seluruh langit dan bumi beserta isinya pun ditambah sebesar itu pula, bahkan lebih berharga dari 100 langit dan bumi sekalipun! PASTI!

v Konsep KEDUA (qonaah tingkatan tertinggi):
‘Syukuri apa yang ada’, kebahagiaan sama sekali tidak identik dengan kekayaan/harta. Kesuksesan tidak berarti kebahagiaan. Betapa banyak kekayaan, pangkat, atau jabatan malah menjadi SUMBER penghancur/perenggut kebahagiaan. Jika kita pernah mendengar istilah atau kisah ‘KELOMPOK/PERKUMPULAN 99’, maka jelaslah sudah (yaitu golongan orang-orang yang telah memiliki begitu banyak harta sampai berjumlah 99, namun menjadi ‘sangat gelisah dan berobsesi’ hanya untuk mendapatkan yang ke-100, padahal ketika ia mendapat NOL, ia hidup tenang). Jadi berhati-hatilah dengan kekayaan Anda, ia bak gunung berapi yang selalu aktif meluluhlantakkan kebahagiaan Anda!

Kapan Anda akan bahagia apabila Anda selalu melihat ke atas dalam urusan dunia?
Kapan Anda akan bahagia apabila Anda selalu melihat kepada harta yang belum dimiliki?
Kapan Anda akan bahagia apabila Anda selalu menyukai apa yang belum dimiliki?
Kapan Anda akan bahagia apabila Anda hanya akan merasa bahagia apabila keinginan Anda telah tercapai? Kapan Anda menikmati proses?
Kapan Anda akan bahagia apabila hari-hari Anda dipenuhi dengan obsesi dan angan-angan yang berlebihan?

Sekali lagi, ‘syukuri apa yang ada’, bahkan sebenarnya Anda telah memiliki sesuatu yang amat sangat berharga dalam kehidupan dunia. Jika 1 GELAS AIR saja nilainya bisa sama dengan SELURUH KEKUASAAN DAN KEKAYAAN seorang raja, maka renungkanlah sendiri (gunakan analisa risiko) seberapa banyakkah ‘nilai keseluruhan/value’ yang ada pada diri dan harta Anda???

v Konsep KETIGA (sabar dan lapang tingkatan tertinggi):
‘Syukuri penderitaan dan kesulitan yang menimpa’ (TIDAK hanya sebatas sabar atas kesulitan yang datang, tapi ‘syukuri’).*
*dengan catatan tetap harus ada ikhtiar dan tawakkal untuk menyelesaikan masalah/kesulitan yang menimpa.

Kaidah 1 (prinsip): “Ketika 1 sendok saja garam dalam air segelas pastilah terasa pahit/asin, namun 100 sendok garam pun dalam air telaga akan tetap segar.”

Masalah kecil saja yang datang dalam hati yang sempit, akan berakibat fatal (beberapa kejadian malah dapat mengakibatkan kegilaan/kematian). Namun, sebesar dan sebanyak apapun masalah yang datang dalam hati yang lapang, tak kan ada pengaruh yang berarti. Inilah tingkatan 'lapang hati/lapang dada' yang tertinggi (namun ini pun masih baru separuh dari kriteria ‘konsep ketiga’):

“Luaskan hati Anda seluas telaga atau bahkan samudera, sebelum 'masalah' mengkloningkan dirinya dan meledakkan hati Anda, maka pastilah Anda akan binasa.”

Kaidah 2 (tingkat lanjut): Kita tidak tahu apa yang dipersiapkan oleh-Nya dan hikmah apa yang tersembunyi (cermati KISAH 2 di atas). 

“Bagaimanapun banyak ilmu yang telah kita pelajari, atau banyak buku yang telah kita baca, semuanya itu tak kan berfaedah bila rasa ikhlas tidak ada dalam jiwa kita.”

Ikhlas dalam semuanya, takdir, ketentuan, ketetapan, hasil, usaha, keadaan, dan kondisi-kondisi dalam diri maupun luar (sekitar) kita, sehingga dapat menghayati makna syukur yang dalam. Memang lumrah manusia pantas bersedih jika ditimpa musibah, tetapi janganlah meratap dan segeralah bangkit! Kapan kita akan menikmati hidup jika terlarut dalam perasaan? Segeralah introspeksi… dan segeralah untuk berprasangka baik kepada Allah... Kadang, “merasa ditegur itu jauh lebih baik daripada merasa diuji”. Dengan merasa ditegur oleh Allah, kita tidak akan bersedih karena memandang musibah itu sebagai bentuk kasih sayang Allah, penghapus dosa, ataupun pijakan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

“Sesuatu yang mungkin membuat kita menangis & sedih hari ini, bisa jadi adalah sesuatu yang membuat kita tersenyum & bahagia esok hari.”

“Tersenyumlah dalam penderitaan, karena sejatinya hal itu lebih manis daripada tersenyum dalam kesuksesan.”

Sebagai penguat akan hal ini, mari kita fahami tujuh kata mutiara yang bermakna luar biasa berikut ini dengan seksama:
1)     “Ketika masalah & kesulitan datang, jangan terlarut lama dalam kesedihan dan segeralah bangkit. Kadang Dia pun melukai hati, agar HIKMAT-NYA bisa TERTANAM DALAM.”
2)     "Dalam hidup terkadang kita lebih banyak mendapat apa yang tidak kita inginkan & ketika kita mendapat apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa YANG KITA INGINKAN terkadang TIDAK DAPAT membuat hidup kita menjadi lebih BAHAGIA."
3)     "Ketika 1 pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan, tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat PINTU YANG LAIN dibukakan bagi kita, PADAHAL pintu yang lain itu lebih LEBAR."
4)     "Hujan pasti BERHENTI, badai pasti BERLALU, dan malam pun pasti BERGANTI menjadi siang. Dan tanda-tanda dekatnya siang adalah 'pekatnya' malam."
5)     "Di setiap yang terjadi, di sebaliknya selalu ada HIKMAH yang mungkin sulit untuk dimengerti, dan MUNGKIN BUKAN UNTUK SAAT INI bisa untuk dimengerti."
6)     “Jika hujan bagai KESULITAN matahari bagai KEBAHAGIAAN, maka kita membutuhkan keduanya untuk bisa melihat PELANGI.”
7)     "Sesuatu yang sangat pahit menjadikan hal yang biasa saja atau pun agak manis menjadi terasa begitu manis. MANISNYA HIDUP adalah dari betapa PAHITNYA KEHIDUPAN."

Sebagai rangkuman adalah bahwasanya sabar itu dibagi ke dalam 4 tingkatan:
1)     Mengeluh (tidak sabar): tidak mau menerima musibah karena kurang/tidak didasari dengan iman, dari tingkatan terendah menggerutu sampai dengan melakukan tindakan anarkis.
2)     Sabar: menerima musibah tanpa mengeluh namun berkeinginan agar musibah yang menimpa cepat selesai; dasarnya adalah iman; pada tingkat ini masih beranggapan bahwa baginya tidak ada musibah lebih baik/disukai daripada mendapatkan musibah.
*Pada tingkatan ini saja, keutamaan dan ganjarannya sudah amat besar di sisi Allah.
3)     Ridho: menerima musibah dengan lapang; dasarnya adalah iman + lapang; baginya biasa saja dan sama saja ada musibah atau tidak ada musibah (hanya menganggapnya sebagai siklus yang pasti berlalu).
4)     Syukur: menerima musibah dengan syukur, positive thinking, dan berprasangka baik kepada Allah; dasarnya adalah iman + lapang + syukur; baginya mendapatkan musibah/kesulitan lebih baik daripada hidupnya datar tanpa kesulitan dan justru dengan itulah ia dapat merasakan betapa manisnya kesehatan atau kondisi ketika tidak ada musibah yang jauh lebih nikmat daripada level syukurnya orang biasa yang belum mendapatkan musibah.

Tingkatan ke-4 inilah sebagai level tertinggi dalam menghadapi kesulitan, karena menggabungkan dua hal: kelapangan hati dan rasa syukur (berprasangka baik kepada Allah). Untuk mencapainya, seseorang harus pernah/dapat melewati banyak dan beragam masalah dalam hidup. Bisa saja Anda belajar dari musibah/pengalaman orang lain, tetapi tanpa mengalaminya sendiri, ketika Anda mendapatkan musibah Anda tidak akan siap dan tidak akan sampai pada level ke-3, lebih-lebih pada level ke-4! Dengan belajar dari musibah/pengalaman orang lain, Anda hanya bisa sampai pada tingkatan “sabar” sementara tingkatan ini tidak/kurang bisa merasakan kebahagiaan saat mendapatkan musibah, karena ia hanya didasari atas iman dan mengharapkan pahala dari Allah. Dengan kata lain, Anda hanya akan merasakan kebahagiaan ketika tidak ada musibah, padahal masalah dan kesulitan itu datang silih berganti. Jadi… kapan Anda bisa menikmati hidup??? Artinya, Anda harus mengumpulkan banyak masalah, kemudian mengambil hikmah dan pelajaran atasnya, tidak ada cara lain, tidak bisa tidak! Maka inilah konsep ketiga dalam revolusi total syukur itu.

v Konsep KEEMPAT:
‘Buka mata, buka hati, lihat sekitar, lihat dunia, bentangkan pandangan, perhatikan media, cermati berita. Lihatlah ke bawah dan ke bawah lagi!’ Terlalu banyak manusia dengan pengalaman pahit, kesulitan, dan penderitaan yang tiada terperi.

Dan kemungkinan mereka akan berkata, "Penderitaan dan kesulitan yang Anda alami sama sekali tak ada artinya bagi kami!". Dan untuk masalah berupa harta/materi, kemungkinan besar mereka malah akan berucap, “Bagaimana mungkin Anda bisa mengatakan hal itu sebagai penderitaan?!, jika kami berada pada kondisi Anda, itu sudah cukup menjadi kebahagiaan buat kami!”

*Lebih jauh; Sepatutnya kita tersentak dan bersedih dengan keadaan kita, seekor cacing pun bersyukur dengan keadaannya. Kita perlu merenungi kehidupan... bahwa setiap makhluk ciptaan-Nya pun bersyukur dengan keadaan pada diri mereka dan semua dari mereka juga pohon-pohon, binatang melata, batu, gunung, planet, maupun bintang-bintang bertasbih pun bersujud (Al-Hajj: 18) kepada-Nya, sungguh kebanyakan manusia memang keterlaluan (Al-Hajj: 66, At-Taubah: 75-78, An-Naml: 73, dll).

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Q.S. Al-Israa’: 44)

Lihatlah lebih dalam lagi, maka akan Anda dapati dan fahami konsep syukur nomor 4.

v Konsep KELIMA:
Konsep terakhir, konsep yang tidak semua orang pernah mengalaminya: Berkaitan dengan pengalaman-pengalaman mendekati kematian, namun ternyata masih bisa selamat dari kematian karena kehendak-NYA atau pengalaman-pengalaman sangat pahit dalam hidup. Coba selami masa lalu, mungkin sebagian dari kita pernah/beberapa kali mengalaminya (namun tak sadar?). Termasuk dalam konsep ini ialah jika Anda sangat menginginkan sesuatu/jalan/impian ‘A’, tetapi Anda malah mendapatkan ‘B’, dan kemudian diketahui bahwa ternyata ‘A’ dapat mengantarkan pada kematian/musibah besar.

Maka sangat bersyukurlah dalam sisa kehidupan Anda, atau dalam keberhasilan keluarnya Anda dari musibah besar, karena mungkin Anda seharusnya sudah tidak ada di alam ini atau tidak dalam kondisi seperti sekarang ini....

Sebenarnya konsep pertama sudah amat cukup untuk hidup dalam kedamaian, karena Anda telah menjadi investor terbaik yang ‘future value’-nya akan melebihi nilai seratus langit dan bumi sekalipun. Namun, tanamkan dalam-dalam 5 konsep revolusi total syukur di atas (mungkin Anda perlu me-review kembali dari atas), maka akan terbentangkan hati Anda seluas samudera bahkan lebih luas lagi. Tentu saja, Anda harus menerapkannya dalam kehidupan nyata dalam waktu yang cukup. Dan yang paling penting, setelah mereaksikan lima konsep tersebut dalam hati dan pikiran secara dalam (mengerti, faham, & menghayati), Anda dapat mencapai titik dimana Anda merasa menjadi orang PALING BERBAHAGIA di dunia! Percayalah... :) Daan, jika Anda bersama pasangan hidup Anda memiliki konsep yang serupa, maka Anda layak merasa menjadi PASANGAN PALING BERBAHAGIA di dunia. :)

"Bukanlah kekayaan itu banyaknya harta, tetapi kekayaan yang sesungguhnya, adalah KEKAYAAN JIWA." (H.R. Bukhari*)
*Kekayaan yang berada dalam hati, persepsi, pikiran, dan ‘pandangan’. Kosong dan penuh - dua-duanya merupakan produk dari 'pikiran' Anda sendiri. Sebagaimana Anda memandangi hidup, demikianlah kehidupan Anda.”

"Barangsiapa yang akhirat menjadi tujuan(utama)nya, Allah akan jadikan kekayaan dalam hatinya..." (H.R. Tirmidzi, shahih*)
*cukup mudah untuk menjadi orang kaya! :)

Anda memang orang-orang yang amat sangat beruntung!

“Ketika kehidupan memberi kita SERIBU alasan untuk menangis, tunjukkan bahwa kita mempunyai SEJUTA alasan untuk tersenyum.”

Bersyukurlah untuk memperoleh rizki, jangan menunggu memperoleh rizki untuk bersyukur. Dan tersenyumlah untuk bahagia, jangan menunggu bahagia untuk tersenyum. Berpikirlah positif untuk keselamatan, jangan menunggu keselamatan untuk berpikir positif. “Dan bersyukurlah untuk bahagia, jangan menunggu bahagia untuk bersyukur.”

Dengan pokok-pokok training di atas, mulai detik ini, semoga Anda telah lahir kembali dalam era baru. Akhirnya, selamat menempuh hidup baru dan selamat menjadi orang kaya yang pandai bersyukur serta selamat menjalani hidup bahagia! :D

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.